Apa yaaaa?

Udah lama ga celingak celinguk di sini, kangen, haha.. Banyak yang ga terupdate beberapa tahun belakangan ini yaa. Keysha sekarang sudah kelas VI SD, Zavie udah kelas III SD. Alhamdulillah, walau suka bikin umi nya naik sasak 10 tingkat, tapi ya tetap, sayang anak buah hati uminya, hehe. Aku udah ga di Isat lagi, sejak Juni 2012 resign dan pindah ke Bumi Energi. Sedikit lebih dekat ke rumah, seperti keinginanku dulu, kalau pindah kerja, harus yang tempatnya semakin dekat ke rumah, kalau perlu pindah depan rumah kantornya, hihi.. 17-20 Agustus lalu aku ke Malang dan lanjut ke Blitar, ada pesta pernikahan anak Senior Manager kantor. Asyik, dan pastinya free, alhamdulillah. 17 Agustus 2018 By Batik jam 09.15 Take Off dari Kualanamu menuju Bandara Halim, lanjut jam 12.45 menuju Bandara Abdul Rachman Saleh Malang. Setelah cek in, mandi dan shalat, kami keluar makan. Atas saran dari Pihak Hotel, kami menggunakan taksi menuju Taman Indie Resto. Restoran yang berada di komplek perumahan mewah ini tempatnya adem, asyik, cuma ya auranya agak bikin merinding, hihi.. Untuk makanan oke lah. Setelah dari sana kami jalan-jalan ke Malang Town Square alias Mantos. Eh, kata drivernya ini termasuk mall yang Ok di Malang, tapi kayaknya enggak deh. Cuma lihat2 bentar, dan kami balik ke hotel. 18 Agustus 2018 Jam 10.30 kami cek out. Perjalanan dimulai dengan keliling-keliling kota Malang. Mulai dari Universitas Brawijaya, Kampung Warna -warni Jodipan, Komplek Perumahan Boulevard, dan akhirnya makan di Rawon Nguling. Setelah makan, lanjut perjalanan menuju Blitar, selama perjalanan melewati Bendungan Karangkates alias Bendungan Sutami, dan terlihat juga Bendungan Lohor. Akhirnya atas saran si Mbah (yang punya hajatan) kita singgah ke Warung Uceng. Dari Warung Uceng ke Blitar perjalanan sekitar 20 menitan lagi. Di Blitar menginap di Hotel Tugu Sri Lestari. Hotel apik, suka bgt sama suasananya. Alhamdulillah.. Setelah cek in, mandi dan shalat, singgah ke pondokannya utk afternoon tea. Disuguhin kue2nya tradisional juga, it's free. Selepas maghrib, kami pergi ke Stasiun Blitar, untuk menukarkan e-tiket kereta Blitar-Malang yang sudah aku beli via Traveloka beberapa hari sebelumnya. Dan bermodalkan google map (berhubung drivernya orang Malang), kami muter2 di Malang, nyari oleh2 khas Blitar, nemu di Goedang Oleh-Oleh, harga murah meriah, seperti pecal, madu wongso, aneka kerupuk, jenang, dll. Lalu kami lanjut ke area sekitar Makam Bung Karno, membeli beberapa souvenir dari batok kelapa. Rasanya sudah cukup, kami pun menuju hotel, namun di persimpangan sebelum hotel, ada Toko Kue Orion, terlihat cantik dan besar, singgah di sana beli aneka sambal. Blitar terkenal dengan Pecalnya. Atas informasi dari pemilik Toko Orion, kami mencari pecal yang buka malam hari. Orang2 di Jawa selalu menyebutkan tempat dengan menggunakan arah mata angin, aku ya KO kalau harus dijelaskan dengan mata angin. Sebutkan aja nama tempatnya, cari di Google Map, dan taraaaa, ketemu deh. Pecal Bu Beny namanya. Recomended. Cuma pake gerobak aja jualannya, tapi yang beli rame. Rasanya enak, harganya juga murah. Buka mulai dari sore sampe malam. Ada minuman jahe keprek yang pake Jahe Emprit, jadi jahenya bukan dimasak seperti bandrek tapi cukup dikeprek dan seduh air panas aja, plus air gula kalau mau atau SKM, suugeeerr. Oh ya, warga Blitar ini taat lalu lintas. Walaupun jalanan sepi dan ga ada CCTV, saat lampu merah, para pengendara akan sabar menanti lampu berganti hijau. Jempol deh. Setelah beli pecal, kami balik ke Hotel. Ditawarkan oleh Reception Hotel untuk melihat-lihat Kamar "Sang Fajar". Menurut informasinya, dulu Bung Karno selalu tidur di kamar tersebut jika ke Blitar. Kamarnya besar, dan mungkin karena sudah malam, kok ya aku merinding, hahahaha.. 19 Agustus 2018 Setelah sarapan di Hotel, kami bersiap menuju Makam Bung Karno. Kunjungan di awali dengan melihat-lihat Museum Bung Karno. Banyak koleksi2 foto dan benda milik Beliau. Setelah puas berkeliling, kami melanjutkan ziarah ke makam. Setelah dari makam, sepanjang perjalanan kembali menuju becak yang digunakan khusus dari tempat pemberhentian mobil ke area makam banyak kios kios kecil yang menjajakan aneka sovenir khas dari Blitar, seperti tas, gelang, makanan, baju, dll. Lanjut ke lokasi resepsi, menikmati hidangan sejenak, dan berfoto. Di tempat resepsi tidak bisa lama-lama, karena harus mengejar Kereta Malioboro Express menuju Malang. Jadi, cuuus ke stasiun. Menunggu kereta datang, sempat swa foto, narsisnya muncul melihat lokasi stasiun yang apik. Keretanya nyaman, sejuk, dan pastinya bebas asap rokok. Setibanya di stasiun Malang Kota (Baru), kami mencari taksi, yang sayangnya lagi kosong, jadi porter barang membantu carikan mobil sewaan untuk kembali menginap di Santika Malang. Malamnya setelah mandi dan shalat, kami makan malam ke Restoran Inggil, budaya khas Jawa kental sekali di restoran ini. 20 Agustus 2018 Siap-siap kembali ke Medan. Jam 07.50 kami sudah cek out. Pesawat Batik Air jam 10.30 siap mengantar kami menuju Bandara Halim. Perjalanan alhamdulillah berjalan lancar dan menyenangkan.... Medan, 30 Agustus 2018

Komentar

Postingan Populer